PINGIN BELAJAR SHALAT KHUSYU

sekarang ini saya sedang mempelajari buku yang ditulis oleh Bapak Abu Sangkan yang judulnya "Pelatihan Shalat Khusyu'"
untuk shalat dengan khusyu itu sangat tidak mudah.ada saja hal2 kecil yang kadang terlintas di fikiran saya. membuat saya "blank" sesaat.
dalam bahasa Arab, kata shalat setidaknya mengandung dua pengertian.
Pertama,.. shalat berarti ikatan sebagaimana ditemukan dalam kata silaturahmi, yaitu saling bertemu untuk mengikat tali kasih sayang.
kedua,.. shalat bermakna doa,.. shalat semestinya senantiasa menyadarkan kita bahwa sesungguhnya dorongan hati terdalam itu selalu ingin terikat dan mengikatkan diri dengan Allah, persis seperti anak kecil yang selalu ingin berdekatan dengan ibunya.
karena Allah adalah yang serba Maha, Yang digenggam-NYA nasib seluruh alam semesta beserta isinya. Kalau kita tidak selalu ingat, Mengikatkan diri dan berserah diri kepada Allah, Sementara manusia adalah ciptaan-NYA yang paling mulia, trus kepada siapa lagi kita mau bersujud dan berserah diri??

"JADIKANLAH SABAR DAN SHALAT SEBAGAI PENOLONGMU. DAN SESUNGGUHNYA YANG DEMIKIAN ITU SUNGGUH BERAT, KECUALI BAGI ORANG ORANG YANG KHUSYU" (AL BAQARAH 2:45)

Sejak kita mulai belajar shalat dimasa kecil, kita tidak diajarkan bagaimana meraih rasa khusyu', karena guru mungkin menerapkan itu sebagai hal yang tidak mungkin. Kita hanya disuruh menghafal bacaan dan gerakan2 raka'at tanpa ruh. sampai2 saat ramadhan, kita sering lomba adu cepat dalam melaksanakan tarawih. Kita akan mencari imam Eksekutif (ibarat sopir expres) yang mampu menempuh target lebih cepat. Akibatnya shalat tidak menjadi sebuah kebutuhan (aksioma) untuk pribadinya, apalagi untuk meraih rasa khusyu..

"KITA TIDAK DIAJAK UNTUK MENCIPTAKAN RASA KHUSYU' TETAPI KITA AKAN MEMASUKI DAN MENERIMA RASA KHUSYU' TERSEBUT. KITA HANYA MENDAPATKAN,,,, BUKAN MENCIPTAKAN RASA KHUSYU'